Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN! Mazmur 42:6; Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! Amsal 10:28; Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia.
Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! ” (Mazmur 42:5) Ada seorang datang kepada psikolog untuk berkonsultasi. Orang ini mengeluh bahwa hidupnya sangat tertekan, penuh dengan goncangan. Kalau malam, dia tidak bisa tidur sehingga harus mengonsumsi obat tidur, makan tidak enak, dan masih banyak lagi yang dia keluhkan.
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!—Mazmur 42:6. Faktor apa yang bisa memicu bangkitnya revolusi? Senjata? Bom? Perang gerilya? Di Estonia pada akhir dekade 1980-an, lagulah pemicunya. 2. “Mengapa engkau tertekan hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”. Perasaan bersyukur tersebut diungkapkan oleh Raja Daud, yang tertulis di dalam kitab
Seberat apa pun pergumulan yang kita hadapi jangan pernah berhenti memuji Tuhan. Jangan sampai kita dikalahkan oleh situasi-situasi yang ada! Karena itu katakan kepada jiwamu, "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!" (Mazmur 42:6).
42:6 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! 42:7 Jiwaku tertekan dalam diriku, sebab itu aku teringat kepada-Mu dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon, dari gunung Mizar.
Dalam Mazmur 42, ada suatu gambaran jiwa yang gundah gulana, yang tertekan, yang depresi, dsb., dan dalam keadaan seperti itu, pemazmur bicara dengan dirinya sendiri “mengapa engkau tertekan, hai, jiwaku” — seperti self-counceling—tapi kemudian mengajak jiwa untuk berharap kepada Allah, untuk bersyukur, dst. Mazmur 42 ini pasti ada
U1BOKIO.
  • rnogbx44cb.pages.dev/149
  • rnogbx44cb.pages.dev/19
  • rnogbx44cb.pages.dev/126
  • rnogbx44cb.pages.dev/189
  • rnogbx44cb.pages.dev/217
  • rnogbx44cb.pages.dev/75
  • rnogbx44cb.pages.dev/179
  • rnogbx44cb.pages.dev/261
  • rnogbx44cb.pages.dev/14
  • mengapa engkau tertekan hai jiwaku